Para Perempuan yang Mengubur Dendam

Mereka adalah mantan tahanan politik yang menjadi korban Peristiwa 1965-1966 di Yogyakarta dan sekitarnya. Di usia senja, mereka berkumpul untuk tetap menjaga semangat: memperjuangkan hak-hak mereka, memulihkan harkat dan martabatnya. Lanjutkan membaca Para Perempuan yang Mengubur Dendam

Menating Harga Diri (Lifting Dignity)

Putu Oka Sukanta ditangkap dan dipenjarakan oleh rezim Orde Baru selama 10 tahun tanpa diadili karena terlibat aktif di dalam Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra). Ini adalah catatan kecil Putu Oka Sukanta yang mengisahkan perjuangan melawan “dehumanisasi” yang dilakukan oleh rezim Orde Baru terhadap dirinya. Lanjutkan membaca Menating Harga Diri (Lifting Dignity)

Film Indonesia Dekade 1990-1999

Booming sinetron di televisi tampaknya membawa dampak yang semakin tidak menguntungkan bagi kelangsungan hidup dunia film layar lebar Indonesia. Sementara pada tahun-tahun tersebut dunia film kita memang sedang tidak berada dalam kondisi fit, nyaris ditinggalkan publiknya, kehadiran sinetron seolah membawa gairah baru bagi sebagian besar sineas kita yang merasa, film layar lebar sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhannya. Lanjutkan membaca Film Indonesia Dekade 1990-1999

Filmku Sayang Filmku Malang

Jika menengok kembali peta perjalanan dunia perfilman Indonesia, kita akan mendapatkan kenyataan bahwa film (layar lebar) Indonesia sempat mendapat tempat yang cukup layak di tengah-tengah masyarakatnya. Era 1970-an hingga paruh 1980-an boleh dicatat sebagai masa keemasannya. Sumandjaja, Arifin C. Noer, Wim Umboh, atau Teguh Karya, merupakan sejumlah sineas yang cukup gemilang dalam menghasilkan karya-karya kreatifnya. Lanjutkan membaca Filmku Sayang Filmku Malang

Feto iha Otel Flamboyan

Selama terjadinya konflik politik antara Indonesia dengan Timor Leste, dari tahun 1975 s.d. 1999, ada begitu banyak perempuan Timor Leste yang telah menjadi korban, dan mengalami berbagai tindak kekerasan. Maria Fatima, yang tinggal di Baucau, adalah salah satunya. Sejak tahun 1978, Maria Fatima kerap disekap oleh tentara Indonesia di Hotel Flamboyan, Baucau. Dia memiliki empat orang anak dari para tentara yang berbeda. Lanjutkan membaca Feto iha Otel Flamboyan