Tentang “Lawan Catur”

Lawan Catur adalah naskah drama satu babak yang, sangat mungkin, boleh disebut sebagai salah satu naskah drama yang (paling) populer di Indonesia. Entah sudah berapa puluh (atau bahkan ratus) kali naskah ini dipentaskan: dengan beragam gaya, oleh berbagai kelompok teater yang berbeda. Lanjutkan membaca Tentang “Lawan Catur”

“Teater Madani”

Bahwa teater Indonesia (modern) lebih cenderung menampakkan dirinya sebagai “teater tokoh”, “teater sutradara”, tak ayal lagi, memang demikian adanya. Bahwa—terlepas dari soal, dengan tradisi semacam inilah teater (modern) Indonesia dibesarkan—keberadaan “teater sutradara” semacam itu kemudian dipandang bermasalah karena sifatnya yang terlalu sentralistik, lebih didominasi oleh seorang individu (sutradara), memang demikian pula kenyataannya. Lanjutkan membaca “Teater Madani”

Pementasan “Guci yang Pecah”: 140 Menit yang Serba Tanggung

Secara keseluruhan, pementasan yang berdurasi sekitar 140 menit itu, boleh disebut, lumayan cukup “menghibur”, meskipun masih jauh untuk bisa disebut mengesankan sebagai sebuah pertunjukkan teater. Di awal-awal pertunjukkan, permainan bahkan cenderung menjemukan. Lanjutkan membaca Pementasan “Guci yang Pecah”: 140 Menit yang Serba Tanggung